BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Negara
republik Irak (al-Jumhuriyah al-Irakiyah) dengan Ibukota Baghdad, berpenduduk
pada sensus 1990 dengan populasi penduduk 18.317.000 jiwa. Luas wilayahnya
mencapai 435.052 km2 dengan kepadatan penduduk 42,1/km2, bahasa resminya
adalah bahasa Arab. Agama Islam 95,8% (Sunni dan Syi’ah), Kristen 3,5% dan
sedikit Yahudi. Negara yang berada di bagian barat daya Asia ini, memiliki
batas wilayah; di selatan berbatasan dengan Kuwait dan Arab Saudi, di barat
dengan Yordania dan Syria, di utara dengan Turki, dan di timur dengan Iran.
Ada
beberapa pendapat tentang asal-usul nama Irak; satu di antaranya berasal
dari kota Uruk (Erech) dari masa Kerajaan Sumer. Pendapat lainnya mengatakan
bahwa Irak berasal dari bahasa
Aram, yang berarti "tanah sepanjang tepian
sungai." Pendapat lainnya mengatakan bahwa Irak adalah sebuah
rujukan kepada akar pohon palma, karena jumlahnya banyak sekali di negara
itu. Secara historis Irak dikenal sebagai Mesopotamia, yang secara harfiah dalam bahasa
Yunani berarti
"di antara sungai-sungai". Tanah ini menjadi tempat kelahiran
peradaban pertama dunia yang dikenal, budaya Sumeria, diikuti dengan budaya Akkadia, Babilonia dan Asyuryang pengaruhnya meluas ke daerah-daerah
tetangganya sejak sekitar 5000 SM.
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
Sejarah Peradaban Islam di Irak?
2. Bagaimana
Sistem Pemerintahan di Irak?
C. Tujuan
Dari
rumusan masalah diatas, di dapat tujuan penulisan yaitu untuk mengetahui
bagaimana sejarah perkembangan peradaban islam di Irak, dan pemerintahannya.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Sejarah
Peradaban Islam di Irak
Negara Irak dikenal sebagai Mesopotamia,
yang berarti di antara sungai – sungai
dalam bahasa Yunani. Irak merupakan tempat kelahiran peradaban pertama dunia
yang dikenal budaya Sumeria, diikuti dengan budaya Akkadia, Babilonia dan Asyur
yang pengaruhnya meluas ke daerah – daerah tetangganya sejak sekitar 5000 SM.
Peradaban – peradaban ini menghasilkan tulisan tertua dan sebagian dari ilmu
pengetahuan, matematika, hukum dan filsafat yang pertama di dunia, hingga
menjadikan wilayah ini pusat dari apa yang umumnya dikenal sebagai Buaian Peradaban. Peradaban Mesopotamia
kuno mendominasi peradaban – peradaban lainnya pada zamannya.
Pada abad ke-6 SM, wilayah ini menjadi
bagian dari Kekaisaran Persia di bawah Koresy Agung selama hampir 4 abad,
sebelum ditaklukkan oleh Alexander Agung dan tetap berada di bawah kekuasaan
Yunani selama hampir dua abad. Sebuah suku bangsa Iran dari Asia Tengah yang
bernama Parthia kemudian merebut wilayah ini, diikuti dengan Dinasti Sassanid
Persia selama 9 abad, hingga abad ke-7.
Di awal abad ke-7, Islam menyebar ke
daerah yang sekarang bernama Irak. Sepupu sekaligus menantu Nabi Muhammad
memindahkan ibukota di Kufah fi al-Iraq
di mana ia menjadi Khulafaur Rasyidin yang ke-4. Bani Umayyah yang berkuasa
dari Damaskus di abad ke-7 menguasai Provinsi Irak.
Baghdad, ibukota Khilafah Abbasiyah,
adalah kota utama bagi dunia Arab dan Islam selama 5 abad.
1. Keadaan
Irak Sebelum Islam Masuk
Ribuan
tahun sebelum masehi di wilayah Irak telah berdiri beberapa kerajaan besar yang
membangun peradaban dunia paling awal seperti Sumeria, Akkad, Assyiria, dan
Babylonia. Peradaban dunia paling awal berkembang di daerah Irak, khususnya di
lembah Sungai Tigris. Dua kemajuan besar dalam evolusi sejarah peradaban
manusia tampaknya telah dipraktikan sejak dahulu oleh penduduk Irak. Pertanian
dimulai sejak tahun 6500 SM di kaki bukit pegunungan di Irak Utara, sedangkan
pengembangan cara menulis telah dimulai oleh bangsa Sumeria.
Tulisan-tulisan mereka didasarkan atas pitrogaf (huruf-huruf paku), abjad itu
berkembang menjadi aksara baku yang disebut cuneiform.
Bangsa
sumeria dalam perkembangannya menganut sistem kepercayan polytheisme yakni
menyembah banyak dewa. Adapun dewa – dewa yang mereka sembah antara lain Dewa
Uruk (langit), Eridu (dea air), Nippur (dewa bumi), Shamash (dewa matahari),
dan Dewa Shin (bulan). Nippur sebagai dewa bumi dipandang sebagai dewa yang
tertinggi. Oleh karena itu kota Nippur ditetapkan sebagai kota pusat keagamaan
bagi bangsa sumeria.
Banyak
dari sumbangan Irak kuno dalam sejarah dan kebudayaan selama zaman Sumeria
(4000 - 2500 SM). Termasuk bangsa Sumeria telah mengembangkan penggunaan roda,
teknik pandai – besi, dan arsitektur candi monumental seperti yang terlihat
pada zigurat (candi Mesopotamia) yang terkenal. Bangsa Sumeria juga
telah menciptakan kalender akurat yang pertama dalam daur 60 menit per jam dan
24 jam per hari yang sampai kini masih tetap dipakai oleh umat manusia di
seluruh dunia.
Irak
adalah daerah pertama tempat didirikannya sebuah kekaisaran, yaitu selama
pemerintahan bangsa Akkadia diikuti oleh kekaisaran Babylonia. Babilonia
merupakan peradaban tertua didunia yang hingga kini msih dapat kita jumpai sisa
– sisa kejayaannya. Pusat peradabannya terletak di kota Babilon, berjarak
sekitar 97 km arah selatan dari kota Baghdad. Pendiri peradaban babilonia
adalah bangsa Amorit, di Mesopotamia pada tahun 1894 SM. Setelah
mengalahkan orang – orang akadia, bangsa babilonia menguasai Mesopotamia selama
1000 tahun lebih.
Kota
Babilon pada saat itu menjadi pusat perdagangan dan keagamaan. Raja
babilonia yang terbesar adalah Hammurabi, yang memerintah sekitar 1948 - 1905
SM. Dia membuat undang – undang yang kemudian dikenal dengan Codex Hammurabi.
Codex Hamurabi adalah undang – undang pertama yang dibuat oleh manusia
sepanjang sejarah. Undang – undang tersebut merupakan salah satu warisan
peradaban Mesopotamia yang amat bernilai bagi umat manusia. Codex Hamurabi
berisi kumpulan hukum yang menjamin keadilan bagi seluruh rakyat Babilonia.
Kerajaan
Babilonia mengalami kehancuran setelah raja hamurabi meninggal dunia sekitar
tahun 1750 SM. Babilonia di taklukan oleh bangsa Hittit dari dataran tinggi
disebelah utara Babilonia. Setelah Babilonia hancur, bangsa Assyiria
menguasai Mesopotamia. Mereka masih termasuk bangsa Semit. Bangsa Assyiria berhasil
membangun kota Assyur dan Niniveh, dan kota Niniveh dijadikan sebagai pusat
pemerintahan. Pemerintahan bangsa Assyiria bercorak militer dan dijuluki
sebagai bangsa Roma dari Asia. Mereka berhasil membentuk imperium yang besar,
hingga kemudian dikalahkan oleh bangsa Khaldea. Keberhasilan Bangsa Khaldea
tersebut, mengangkat kembali keperkasaan Babilonia. Raja Khaldea yang terkenal
adalah Nebukadnezar. Kejayaan Mesopotamia kuno berakhir ketika kerajaan Persia
dibawah pemerintahan Raja Cyrus pada tahun 539 SM. Setelah itu, Raja Cyrus
menjadikan sebagai provinsi terkaya di Kerajaan Persia.
Masa
Pemerintahan Nebukadnezar kekaisaran Babylonia. Nebukadnezar adalah
putra tertua Nebopalasar yaitu seseorang yang merupakan pendiri kerajaan
Babylonia Baru. Nebukadnezar pada awalnya hanya ditugaskan sebagai komandan
militer, tetapi pada akhirnya menjadi raja sesudah ayahnya meninggal dunia.
Nebukadnezar ini adalah sosok yang sangat terampil ketika berperang dan dia
juga sangat pandai dalam berpolitik. Pada masa kekuasaan Nebukadnezar, Babylon
merupakan kota terbesar dari kota yang ada di dunia pada saat itu. Luasnya
diperkirakan 1000 hektar dengan sungai Euprat yang melewati kerajaan.
Kota
Babylon yang tadinya hanya berupa reruntuhan, dibangun kembali menjadi sebuah
kota yang indah dan megah dibawah kekuasaan Nebukadnezar. Pembangunan yang dia
lakukan, bukanlah pembangunan yang cuma – cuma tetapi pembangunan yang
dilakukan secara besar – besaran sampai mengerahkan semua budak yang ada di
Babylon pada saat itu, sehingga Babylon menjadi sebuah kota yang indah dan
melegenda. Sebagai seorang pemimpin yang cakap, Nebukadnezar telah banyak
melakukan perang militer dengan berbagai bangsa salah satunya perang militer di
Syiria dan Phoenicia, memaksakan setoran upeti dari Damaskus, Tyre, dan
Sidon. Dia pun melakukan perang demi terciptanya koloni-koloni seperti
yang terjadi di Asia Kecil, yaitu di daratan Haiti.
Pada
tahun 601 SM terlibat pertempuran Besar dengan Mesir dan pada tahun 599
SM menyerang Arabia. Pada tahun 597 SM menyerang Israel dan merebut Jerussalem
sekaligus menggulingkan raja Jeholakin. Pada akhirnya Mesir dan Babylon pun
terlibat perang untuk menguasai timur, di sepanjang masa pemerintahan
Nebukadnezar dan hal inilah yang mendorong raja Zedekiah dari Israel
untuk memberontak. Tetapi ternyata setelah 18 bulan Jerussalem dapat direbut
pada 587 SM dan ribuan Yahudi pun di deportasi ke Babylon dan kuil Solomon
diratakan dengan tanah.
2. Proses
Masuknya Islam di Irak
Di
awal abad ke-7, Islam menyebar ke daerah yang sekarang
bernama Irak. Sepupu sekaligus menantu Nabi Muhammad memindahkan ibukota di Kufah "fi
al-Iraq" di mana ia menjadiKhulafaur Rasyidin yang ke-4. Bani Umayyah yang berkuasa dari Damaskus di abad ke-7 menguasai Provinsi Irak.
Irak
(masuk)/ ditaklukkan oleh tentara Arab Islam pada tahun 633-637 dengan membawa
bahasa Arab dan ajaran Islam. Penaklukan itu berlangsung dalam tiga tahap
berikut ini.
–
Tahap
pertama
Tahap ini terjadi pada masa Khalifah Abu Bakar
as-Siddiq di bawah pimpinan Musanna bin Harisah yang menaklukkan bagian barat
Sungai Eufrat. Selanjutnya, Abu bakar as-Siddiq mengirim pasukan yang lebih
besar di bawah pimpnan Khalid bin Walid. Ia berhasil meguasai Kota Hirah dan
al-Ubullah.
–
Tahap kedua
Tahap ini terjadi pada masa Khalifah Umar bin
Khattab. Beliau mengirim pasukannya ke utara Bagdad dengan melibatkan banyak
panglima terbaik Islam, antara lain Musanna bin Harisah, Abu Ubaidah bin Umar
as-Saqafi, jarir bin Abdullah, dan Sa’ad bin Waqas. Tahap kedua ini berlangsung
beberapa tahun berhasil menaklukkan seluruh daerah as-Sawad yang sekarang
disebut basrah.
–
Tahap
ketiga
Tahap
ketiga ini juga terjadi pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Pasukan Islam
dipimpin oleh Iyad bin Ganam. Serangan diarahkan ke daerah yang dikuasai bangsa
Romawi dan mampu merebut beberapa kota penting.
Penyebaran
agama islam dipusatkan di kota kembar Basrah Kufah yang dibangun pada masa
Khalifah Umar bin Khottab. Khlaifah Umar bin Khattab mengirim Abu Musa
al-Asy’ari ke Basrah dan Abdullah bin mas’ud ke Kufah. Ulama-ulama dari Madinah
juga berdatangan ke kota ini.
Pada masa bani
Abbasiyah, pusat pemerintahan Islam berada di Bagdad, yaitu sejak tahun
750-1258. Kota ini dibangun oleh Abu Ja’far al-Mansur. Kerajaan bani Abbasiyah
berakhir setelah Bagdad dihancurkan Hulagu Khan. Pada tahun 1258. pada tahun
1401, Irak dikuasai Timur Lenk. Pada tahun 1508, Irak dikuasai oleh Kerajaan
Safawi Persia di bawah pimpinan Isma’il Safawi dan pada tahun 1683 dikuasai
oleh Kerajaan Turki Usmani.
Pada perang Dunia I, Inggris merebut
Irak dari Kerajaan Turki Usmani. Pada tahun 1920, Liga bangsa-Bangsa memberi
mandat kepada Inggris atas Irak dan pada tahun 1921 Inggris membantu para
pemimpin Irak untuk membentuk pemerintahan.
Pada tahun 1958, kelompok militer
mengambil alih kekuasaan dan menyatakan Irak sebagai negara Republik. Sejak
1979, Saddam Husain, seorang pimpinan Partai Ba’at menjadi presiden Irak. Dalam
perkembangan selanjtunya, Saddam Hussein membawa Irak terlibat dalam tiga perang
besar. Tiga perang tersebut adalah melawan Iran pada tahun 1980-1990 karena
masalah perbatasan, melawan Tentara Sekutu di bawah pimpinan Amerika Serikat
pada tahun 1992, karena invasinya ke Kuwait. Perang yang terakhir adalah
melawan Amerika Serikat dan Iggris yang terjadi pada tahun 2003 yang lalu.
Perang ini terjadi karena kepemilikan senjata pemusnah masal Irak dan
mengakhiri kepemimpinan Saddam Hussein.
Penduduk irak terdiri dari berbagai
macam suku yang sulit bersatu. Oleh karena itu, sampai saat ini mereka masih
mengalami permasalahn dalam pembaharuan mereka. Wilayah pegunungan di sebelah
utara dihuni suku Kurdi dan minoritas Yazidi, Kristen, dan Terkmen. Wilayah
Diyala, di timur Bagdad, dihuni para petani. Wilayah Jazira, diutara Bagdad,
dihuni kaum Sunni Badui. Sedangkan wilayah gurun ditengah dan selatan Irak
dihuni penganut Syiah. Secara garis besar, diantara berbagai kelompok di atas,
ada 3 kelompok yang perananya sangatkuat. Tiga kelompok tersebut adalah Syiah
di selatan, Sunni di tangah (bagdad), dan Kurdi di utara.hal ini mengakibatkan
sulitnya pembentukan negara dan bangsa Irak. Berdasarkan data pada tahun 2001,
jumlah penduduk Irak mencapai 23. 750.00 jiwa.
B. Sistem
Pemerintahan Irak
Dua kemajuan besar dalam evolusi sejarah
peradaban manusia tampaknya telah dipraktikkan sejak dahulu oleh penduduk Irak.
Pertanian dimulai sejak tahun 6.500 SM di kaki bukit pegunungan Irak Utara,
sedangkan pengembangan cara menulis telah dimulai oleh bangsa Sumeria.
Banyak dari sumbangan Irak kuno dalam
sejarah dan kebudayaan selama zaman Sumeria (4000 – 2500 SM).Termasuk bangsa
Sumeria telah mengembangkan penggunaan roda, teknik pandai besi, dan arsitektur
candi monumental seperti yang terlihat pada Zigurat (candi
Mesopotamia) yang terkenal itu.
Irak adalah daerah pertama tempat
didirikannya sebuah kekaisaran, yaitu selama pemerintahan bangsa Akkaida di
ikuti oleh kekaisaran Babilonia, yang berjaya untuk kedua kalinya di bawah
kaisar Nebuchadnezzar yang perkasa. Selama kekuasaan Babilonia kedua ini,
dibangunlah taman bergantung, yang sekarang maduk sebagai salah satu dari tujuh
keajaiban Dunia.
Bangsa Persia mengalahkan Irak pada
tahun 539 – 538 SM dan menjadikannya sebagai sebuah provinsi kekaisaran
Achaemenid sampai akhirnya mereka ditaklukkan oleh Iskandar yang agung pada
tahun 334 – 327 SM. Berbagai kekaisaran, termasuk Romawi juga ikut
memperebutkan wilayah itu, bahkan sampai kekaisaran Sassania. Persia mampu
menaklukkannya pada abad ke-3 M. Sejak kebangkitan bangsa Arab oleh dorongan
Agama Islam, maka Irak mampu ditaklukkannya pada tahun 637M masa pemerintahan
Umar ibn Khattab sebagai khalifah ar-Rasyiddin ra, pengganti Abu bakar
ash-shiddiq ra, yang kemudian dijadikan sebagai basis dari hari ke hari sebagai
penyebaran Islam ke Iran dan Asia Tengah. Selama pemerintahan Abbasiyah (750 - 1258
M) Irak dan ibukotanya, Baghdad, menjadi pusat Zaman Keemasan Islam dan bagsa Arab. Kesusastraan, sains,
perdagangan, dan perekonomian berkembang pesat. Irak mengalami badai yang
dahsyat pada tahun 1258 ketika negri itu ditaklukkan dan dijarah oleh Hulagu,
seorang jendral atau khan Mongolia. Hulagu sebagai penakluk bangsa lain dan
Timur Lenk yang sekali lagi menghancurkan Baghdad pada tahun 1401 M, adalah dua
nama yang paling terkutuk dalam sejarah Irak. Setelah masa terebut Irak menjadi
bagian dari sejarah gelap dan di perintah oleh khan – khan Mongolia (Ilekkhan)
sekalipun mereka pada akhirnya menjadi muslim
Di Irak telah berdiri sejumlah peradaban
kuno klasik, diantaranya adalah peradaban Sumeriah (3700 - 2350 SM), kekaisaran
Akkadiyah (2350 - 2200 SM), kekaisaran Babilonia (1895 - 1595 SM) yang diserang
oleh Al-Kasyi, kemudian kekaisaran Asyuriah (1153 - 612 SM). Kemudian Irak
tergabung masuk ke dalam pemerintahan Islamiah, setelah kemenangan besar
Al-Qadisiyah yang dipimpin oleh Sa’ad bin Abi Waqqash pada tahun 14 H/635 M.
Setelah itu, tentara Islam bertolak
menaklukkan kota – kota di Persia. Maka berakhirlah kekaisaran Persia. Irak
kemudian tunduk di bawah raja – raja Islam (Umayah dan Abbasiyah), lalu datang
arus penyerbuan Mongolia yang membumihanguskan negeri ini pada tahun 656 H/1258
M. Kemudian dikuasai oleh orang-orang Utsmaniyah pada masa antara tahun 941 –
1337 H/1534 – 1918 M. Pada tahun 1339 H/11920 M, wilayah ini berada di bawah
otonomi Inggris. Pada tahun 1339 H/1921 M, Faishal bin Husein dinobatkan
sebagai Raja Irak oleh Inggris dengan perdana menterinya Nuri Sa’id. Keduanya
telah bersama-sama menghadapi revolusi orang-orang Kurdi pada tahun 1922 – 1932
M. Irak kemudian memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1531 H/1932 M.
Berikut
ini penguasa-penguasa Irak pada masa kerajaan dan republik:
Masa Kerajaan:
1. Faishal
bin Husein bin Ali Al-hasyimi (1329 – 1352 H/ 1921 – 1933 M)
Raja
pertama Irak yang dinobatkan oleh Inggris dan pada masanya
Irak memperoleh kemerdekaan.
2. Ghazi
bin Faisal bin Husein (1352 – 1385 H/ 1939 – 1985 M)
Meninggal
dalam kecelakaan mobil.
3. Faishal
bin Ghazali bin Faishal (1358 – 1377 H/ 1939 – 1985 M)
Raja
Irak yang terakhir yang terbunuh dalam revolusi pada tahun 1958 M.
Pada masanya sistem Kerajaan dihapus.
Masa Republik:
1. Abdul
Karim Qasim (1377 – 1382 H/ 1958 – 1963 M)
Pemimpin
revolusi, presiden Irak pertama yang berkuasa lewat kudeta dan dijatuhkan lewat
kudeta pula dan dihukum mati.
2. Abdussalam
Arif (1382-1385 H/ 1963-1966 M)
Meraih
kekuasaan lewat kudeta, masa kekuasaanya penuh dengan kekacauan, dan tewas
dalam kecelakaan pesawat.
3. Abdurrahman
Arif (1385 – 1388 H/ 1966 – 1968 M)
Pada
masa pemerintahanya urusan pemerintahan terabaikan, dia dijatuhkan oleh kudeta
militer.
4. Amad
Hasan Bakar (1388 – 1399 H/ 1968 – 1979 M)
Meraih
kekuasaan lewat kudeta, lalu Saddam Husein mencopotnya dari jabatan.
5. Saddam
Husein (1399 H/ 1979 M - 9 April 2003) (digulingkan)
Penguasa
diktator yang kejam yang menggiring negerinya ke arah kehancuran dan kemusnahan.
6. Ghazi
Mashal Ajil al-Yawer (28 Juni 2004), Meninggalkan posisi: 6 April
2005.
7. Jalal
Talabani (1933 M - 6 April 2005)
Pertahanan patriotik
union kudistan.
Untuk
Agama yang dianut sendiri Irak merupakan Negara yang mayoritas berkeyakinan
Islam dengan komposisi, Islam sebanyak 97% dan Kristen atau lainnya 3%.
Mengenai aliran islam yang dianut terdapat dua kelompok besar yang mendominasi,
yaitu syiah dan Sunni. Syi'ah dan umumnya Arab dengan sebagian Turkmen dan Kurdi Faili hampir semuanya adalah pengikut
aliran Dua Belas Imam. Sedangkan sunni terdiri dari orang – orang Arab, Turkmen yang menganut Mazhab
Hanafi dan orang
– orang Kurdi yang memeluk Mazhab
Syafi'i. Namun untuk
proposi dari tiap – tiap aliran tidak ada angka resmi yang tersedia dari
pemerintah, terutama karena sifatnya yang sangat politis. Namun dari
sumber Britannica menyebutkan kurang lebih bahwa golongan
Syi'ah 60% dan Sunni 40%, dan sumber CIA World Fact
Book merilis bahwa Syi'ah 60% - 65% dan
Sunni 32% - 37%.
Orang –
orang Sunni menyangkal keras angka – angka ini yang mengacu ke sumber – sumber Amerika.
Mereka mengklaim bahwa banyak laporan atau sumber hanya mencantumkan Sunni
Arab hanya sebagai Sunni, dan tidak
memperhitungkan orang – orang Sunni Kurdi dan Sunni Turkmen. Sebagian
berpendapat bahwa Sensus Irak 2003 memperlihatkan bahwa orang – orang Sunni
sedikit lebih banyak. Etnis Assyria (kebanyakan daripadanya adalah
pemeluk Gereja Katolik Khaldea dan Gereja
Assyria di Timur)
mewakili sebagian terbesar penduduk Kristen Irak yang cukup besar, bersama – sama dengan
orang Armenia. Pemeluk
Bahá'í, Mandeanisme, Shabak, dan Yezidi juga ada. Kebanyakan orang Kurdi adalah
pemeluk Muslim Sunni, meskipun kaum Kurdi Faili (Feyli) umumnya adalah Syi'ah.
Dalam
milenium yang paling mutakhir, Irak telah dibagi menjadi lima daerah budaya
yaitu Kurdi di utara yang berpusat di Arbil, Arab Islam Sunni di tengah sekitar Baghdad,
Arab Islam Syi'ah di selatan yang berpusat di Basra, Assyria, sekelompok orang
Kristen, yang tinggal di berbagaikota di utara, dan Arab Rawa, sekelompok orang
yang berpindah – pindah, yang tinggal di daerah berawa – rawa di sungai tengah. Pasar
dan barter adalah bentung perdagangan yang lazim mereka lakukan selain itu
mereka juga menggunakan dinar sebagai mata uang resminya.
Selain
peradabannya Irak juga dikenal terutama karena alat musik yang disebut oud (mirip dengan lute) dan rebab. Bintang – bintangnya termasuk Ahmed Mukhtar dan Munir Bashir, seorang Assyria. Hingga kejatuhan Saddam
Hussein, stasiun radio yang paling populer adalah Suara Pemuda. Stasiun ini
memainkan campuran musik rock barat, hiphop dan musik
pop, yang semuanya harus diimpor lewat Yordania karena adanya sanksi ekonomi
internasional. Irak juga memproduksi seorang bintang pop pan-Arab penting yang
hidup di pengasingan yaitu Kazem al Saher, yang lagu – lagunya mencakup Ladghat
E-Hayya, yang dilarang karena kata – katanya yang terlalu keras.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebelum Islam masuk di Irak telah
berdiri beberapa peradaban yang besar disana. Peradaban-peradaban tersebut
yaitu Sumeria, Akkadia, Babilonia, Assyria, dan Babilonia Baru. Setelah itu
wilayah Irak dikuasai oleh bangsa Persia hingga akhirnya Islam datang ke
wilayah tersebut.
1)
Pada
masa Khalifah Abu Bakar as-Siddiq di bawah pimpinan Musanna bin Harisah yang
menaklukkan bagian barat Sungai Eufrat.
2)
Pada
masa Khalifah Umar bin Khattab. Beliau mengirim pasukannya ke utara Bagdad
dengan melibatkan banyak panglima terbaik Islam.
3)
Tahap
ketiga ini juga terjadi pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Pasukan Islam
dipimpin oleh Iyad bin Ganam. Serangan diarahkan ke daerah yang dikuasai bangsa
Romawi dan mampu merebut beberapa kota penting.
Tentara
Islam bertolak menaklukkan kota – kota di Persia. Maka berakhirlah kekaisaran
Persia. Irak kemudian tunduk di bawah raja – raja Islam (Umayah dan
Abbasiyah). Mengenai aliran Islam yang dianut terdapat dua kelompok
besar yang mendominasi, yaitu syiah dan Sunni. Syi'ah dan umumnya Arab dengan sebagian Turkmen. Sedangkan sunni terdiri dari orang – orang Arab. Namun untuk proposi dari tiap – tiap aliran
tidak ada angka resmi yang tersedia dari pemerintah, terutama karena sifatnya
yang sangat politis.
B. Saran
Untuk mengetahui bagaimana peradaban
islam di Irak maka perlu mencari dan mempelajari sejarahnya. Agar pengetahuan
sejarah itu benar maka harus mencari dan mempelajari atas sumber aslinya.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar